Tulisan untuk Negeri...
Tentang
Kita dan Indonesia
Oleh: Septi Lovia E.
Kerusuhan, konflik, kemiskinan,
kebodohan, terorisme, dan sederetan kasus terjadi di masyarakat Indonesia.
Masalah yang mewarnai kehidupan bangsa, menjadi warta utama berbagai media,
diangkat sebagai topik yang tak lepas untuk diperbincangkan oleh berbagai
lapisan masyarakat. Orang-orang akan dengan mudah dan bersemangat untuk
menyebutkan daftar masalah yang menghiasi Indonesia. Dalam benak masyarakat, image Indonesia penuh dengan keburukan,
sudut pandang yang membuat kita ragu untuk yakin bahwa Indonesia akan atau
bahkan telah maju.
Indonesia itu indah….
Indah dari segi alamnya, tentu tidak
ada yang meragukan. Bentangan alam Indonesia dari puncak gunung tertinggi
sampai dasar laut terdalam memiliki berjuta keunikan dan tersimpan harta yang
melimpah, seperti emas, minyak bumi, dan gas alam. Berbagai spesies flora dan
fauna yang luar biasa hanya ada di Indonesia, bahkan ada sosok binatang purba
yang kini termasuk tujuh keajaiban alam
di dunia, Komodo.
Penduduk Indonesia terbesar ke-empat
di seluruh dunia, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tentunya dengan bangsa
yang besar tersebut, memiliki berbagai macam suku, bahasa, dan tradisi daerah
yang sangat beragam, karena itu kita memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Sangat mengesankan ketika karnaval atau upacara pernikahan, orang-orang memakai
pakaian adat dan menggunakan tradisi pernikahan dari berbagai suku yang
berbeda. Di negara kita diakui secara nasional beberapa macam agama dan
masyarakat dari berbagai agama tersebut dapat hidup rukun berdampingan dan
saling menghargai satu sama lain. Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat
muslim terbanyak di dunia, walaupun begitu kita tidak pernah mengakui diri sebagai
negara Islam.
Bahasa Indonesia, tidak salah para pemuda
beberapa tahun silam mengangkat sumpahnya untuk menggunakan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Bahasa indah dengan berbagai limpahan kandungan kata luar biasa. Bangsa kita yang
terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia memiliki kelebihan dibanding dengan
bangsa lain yakni lebih memudahkan dalam pemahaman dan pengucapan bahasa asing.
Pendapatan per kapita kita termasuk 15 besar dunia, cukup
bangga meskipun masih banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Negara
kita merupakan negara berkembang tetapi telah mampu menjadikan cukup banyak
warganya sebagai golongan menengah keatas sehingga dapat membantu kehidupan
rakyat lain yang kurang mampu. Ingatlah bahwa jumlah rakyat Indonesia ini tidak
sedikit, dan negara kita sudah cukup
hebat untuk itu.
Dari sekian ratus juta masyarakat
Indonesia, tentunya akan banyak pula orang-orang pintar yang dilahirkan. Bagaimana
mungkin kita bisa merdeka dan maju berkembang sampai saat ini tanpa adanya jerih
payah dari para intelektual terdahulu. Saat merdeka, angka buta huruf negara
kita masih 95%, betapa hebatnya perjuangan anak bangsa sehingga saat ini masih tersisa
sekitar 8%. Walaupun hanya 8% tetapi itu bukan angka kecil mengingat jumlah penduduk kita yang sangat
besar
Masih banyak keindahan Indonesia lainnya
yang terkadang tidak kita sadari. Indonesia itu indah, Indonesia itu hebat
tinggal bagaimana kita mengindahkan dan membuatnya bersinar. Masalah-masalah
berat akan selalu ada, tidak akan hilang bahkan datang silih berganti, tetapi
jangan sampai merusak dan menutupi potensi luar biasanya Indonesia, baik dari
sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Bukankah besi akan semakin kuat
ketika ditempa panas yang luar biasa?
Saat ini orang-orang akan dapat dengan mudah menjawab pertanyaan
“Kenapa Indonesia belum maju? , karena bangsanya kurang disiplin, profesional,
dan sejuta alasan ini itu.” Tapi
yakinlah kita akan menjawab dengan tegas
pertanyaan “Kenapa Indonesia bisa maju? karena bangsanya yang disiplin, profesional,
aktif, cerdas, berbudi pekerti, dan sebagainya.”
Kekuatan dan harta terbesar yang dimiliki sebuah negara
adalah Manusianya. Perbaiki dan kembangkan potensi dimulai dari diri kita untuk
yang tercinta INDONESIA…. J
Hidup
Mahasiswa !
Hidup
Pemuda !
Hidup
Indonesia !
Penulis
dan Editor Gambar :
Septi Lovia ‘Metshu’