Sabtu, 09 April 2011

Pepino Asal Belanda Kalahkan Apel Batu

BATU, KOMPAS.com - Kota Batu yang dahulu dikenal sebagai kota penghasil buah Apel di Jawa Timur, kini tidak sudah tidak lagi demikian. Tragisnya, buah Apel khas Kota Wisata itu sudah nyaris musnah. Selain lahan untuk menamam apel sudah mulai berkurang, warga setempat banyak yang berpindah tanam ke buah Pepino (Solanum muricatum Aiton).Buah Pepino yang didatangkan dari Belanda itu kini ditingkat pasaran sudah hampir mengalahkan buah Apel. Tak sedikit petani yang berubah profesi menjadi petani tanaman Pepino.
Apa itu buah pepino? Buah Pepino adalah buah yang bentuk luarnya perpaduan terung—ketimun berwarna ungu bergaris-garis—bentuk dalamnya mirip melon dan rasanya tidak asam, tidak terlalu manis bahkan tidak juga anyep. Buah yang masih termasuk 'keluarga' terung ini sudah mulai banyak dikembangkan oleh para petani di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Petani yang awalnya petani petani apel, kini berpindah menanam buah Pepino itu. Salah satunya apa yang dilakukan Purnomo (35), di Desa Punten Kecamatan Bumiaji, yang dulunya petani apel. Menurut pengakuan Purnomo, tanaman Pepino itu mirip terung, pohonnya tidak terlalu tinggi sehingga, bisa ditanam di sebelah pohon apel.
"Saat ini mengandalkan apel sudah tidak bisa. Cucanya kurang mendukung, harga tak memuaskan. Kalau buah Pepino harganya lumayan tinggi dilihat dari modal yang dikeluarkan," katanya, ditemui Sabtu (9/4/2011) di rumahnya.
Menurutnya, pembibitan buah Pepino itu dilakukan dengan cara vegetatif. Tunas-tunas yang sudah ada calon akarnya, dipisah dalam polybag dan diperlakukan perawatan khusus.
"Perawatannya pun cenderung mudah, tak terlalu banyak memerlukan air. Musuh utama tanaman itu adalah ulat dan belalang pemakan daun itu. Setelah masa tanam 1 bulan, bunganya akan tumbuh. Tiga atau 4 bulan kemudian, dilakukan panen pertama," cerita Purnomo.
Adapun buahnya biasanya ada dua jenis. Ada yang berwarna berwarna putih bersih dan ada yang berwarna ungu. Kalau buah yang sudah matang, baunya sangat harum layaknya buah melon. Sayangnya usia tanaman buah Pepino ini, tak bisa bertahan lama. Setelah mencapai satu tahun, harus diganti dengan bibit yang baru lagi.
Enaknya, buah Pepino itu dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik pada dataran tinggi maupun dataran rendah dengan perawatan khusus. Purnomo mengaku, hasil produksi buah Pepino memang belum sebesar hasil produksi Apel. "Kebanyakan, yang memproduksi atau menanam pohon pepino itu juga petani apel. Buah Pepino itu berasal dari Belanda. Buah Pepino itu hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk siap panen. Semakin matang ketika diumur empat bulan," jelasnya.
Salah satu pedagang buah di Pasar Batu, Marlikah (45) yang ditemui Kompas.com mengatakan, peminat buah Pepino ini sudah banyak terutama para pembeli yang mengerti khasiat dari buah pepino itu. Buah Pepino itu kata Marlikah, adalah buah yang banyak mengandung vitamin dan juga mengandung zat yang baik untuk pengobatan kesehatan tubuh.
"Kebanyakan yang beli buah ini orang yang tahu khasiatnya," kata Marlikah. Untuk menjual buah tersebut, perlu menjelaskan khasiatnya kepada para pembeli. "Yang kami tahu, buah ini bisa mengobati segala macam penyakit yang ada dalam diri manusia. Mulai penyakit sariawan, diabetes, wasir dan penyakit lainnya," jelasnya.
Harga buah Pepino dalam perkilogramnya Rp 7.000. "Itu harga umumnya. Namun, kadang bisa di nego karena buah ini masih baru. Masih dalam proses promosi. Yang jelas, sudah hampir mengalahkan buah Apel Kota Batu," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar