KBRN, Surakarta : Dinas Pertanian Kota Surakarta menyiapkan sekitar 500 sampai 1.000 dosis vaksin antraks untuk diberikan kepada hewan ternak sapi, kambing maupun babi. Hal ini sebagai langkah kewaspadan dan antisipasi menyusul merebaknya dugaan kasus antraks di Kabupaten Boyolali.
"Sebenarnya jika sesuai jadwal, pemberian vaksin antrak ini akan kita lakukan bulan Agustus mendatang, namun karena ada kasus di Boyolali, maka kita akan koordinasi lagi agar pemberian vaksin bisa dimajukan," jelas Kepala Dinas Pertanian Kota Surakarta Drh. Weni Ekayanti kepada RRI, Senin (21/2).
Selain pemberian vaksin, Dinas Pertanian Kota Surakarta juga memperketat pemeriksaan hewan ternak yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) serta pengawasan lalu lintas ternak dan daging ternak yang dijual di pasar-pasar."Sebelum dipotong di RPH, ternak sapi selalu kita periksa, begitu pula sesudah dipotong. Selain itu, setiap hari petugas kami selalu mengambil contoh daging ternak yang dijual di pasar-pasar untuk diperiksa," ungkap Weni.
Ia juga menambahkan bahwa wilayah Surakarta atau Solo Raya merupakan daerah endemis antraks, sehingga kewaspadaan harus dilakukan, baik ada kasus atau tidak. Dan hingga saat ini, Kota Surakarta cukup aman dari kasus antraks. Pasokan ternak di Pasar Kambing Semanggi Solo, bukan dari Boyolali, namun dari daerah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar