Liputan6.com, Banten: Para pengamat pertanian memperkirakan, Indonesia terancam krisis pangan. Hal itu terlihat di beberapa daerah, ribuan hektare sawah gagal panen karena banjir dan serangan hama.
Salah satunya dari pantauan SCTV, Jumat (4/3), adalah sawah di Kragilan Tanara dan Tirtayasa, Banten. Para petani setempat harus mengurut dada, pasalnya hujan yang terus mengguyur membuat ratusan hektare sawah di situ kebanjiran. Alhasil, tanamannya harus dipanen lebih cepat.
Tak hanya di Banten, panen lebih awal juga dilakukan petani di Merauke. Lantaran hama wereng cokelat atau tungro menggerogoti tanaman padi, sehingga harus dipanen lebih cepat. Hasilnya, satu hektare lahan hanya menghasilkan 36 karung dari seharusnya 125 karung gabah dengan mutu padi jauh di bawah standar.
Gagal panen di mana-mana membuat harga pangan naik tajam. Tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Bank dunia bahkan sudah memberi peringatan harga pangan saat ini sudah dalam level berbahaya. Indonesian Development or Economics and Finance (INDEF) bahkan mengatakan Indonesia terancam krisis pangan.
Pengamat pertanian INDEF, Bustanul Arifin, meminta pemerintah serius dalam menangani masalah ini. Pasalnya seperti diketahui, ketika petani menjerit dan rakyat mengeluh, pemerintah malah sibuk dengan urusan bongkar kabinet.(BJK/YUS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar