KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, pemerintah akan mengganti rugi bibit, pupuk, dan uang tunai Rp 2,6 juta per hektar untuk petani yang gagal panen akibat iklim ekstrem.
"Gagal panen apabila produksinya hanya 25 persen saja. Maka itu dikatakan puso. Dengan demikian, petani tetap dapat bekerja," kata Hatta kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (14/3/2011).
Hatta mengatakan, pemerintah memerintahkan Badan Urusan Logistik atau Bulog untuk menjaga stok beras minimun 1,5 juta ton. Sementara itu, saat ini stok di gudang Bulog sudah mencapai di atas 1 juta ton.
Menurut Hatta, pemerintah terus melakukan pengawasan terhadap stok pangan. Pemerintah terus mengusahakan agar pertumbuhan produksi beras sebesar lima persen tetap terjaga. "Kami tetap memantau daerah-daerah, sentra-sentra produksi secara ketat. Ini jangka pendeknya," katanya.
Sementara, terkait jangka panjang, Hatta menuturkan, pemerintah akan menambah area luasan panen, meningkatkan lahan baru, mengintensifkan luasan areal irigasi, meningkatkan kualitas bibit, dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar