Sabtu, 26 Mei 2012

KAMI BERAKSI UNTUKMU MENGABDI

                                   Oleh: Siswandi


Bagi sebagian orang atau mungkin kebanyakan orang mengaggap bahwa aksi turun kejalan yang dilakukan oleh para mahasiswa merupakan suatu hal yang muspro (sia-sia). Anggapan seperti ini juga tidak hanya dilontarkan oleh kalangan masyarakat umum akan tetapi dari kalangan mahasiswa itu sendiri. Banyak kalangan yang menilai bahwa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan suatu tindakan yang tidak menunjukkan sebuah intelektualitasnya sebagai mahasiswa. Karena memang kebanyakan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dan kemudian di liput oleh media itu merupakan aksi yang anarki dan ricuh. Citra buruk inilah yang kemudian membuat masyarakat menjadi khawatir, khususnya para orang tua yang anaknya akan dan atau sedang menempuh pendidikan di universitas. Kekhawatiran yang berlebih inilah yang membuat para orang tua kemudian melarang anak-anaknya untuk mengikuti aktivas organisasi dikampus.

Citra buruk aksi
Ricuh, membuat macet, anarki, mengganggu orang, merusak fasilitas public ituah kata-kata yang bisa mewakili aksi mahasiswa saat ini. sebagai contoh aksi yang dilakukan mahasiswa Makassar dalam rangka menolak kenaikan harga BBM bulan april 2012 yang lalu, para mahasiswa melakukan tindakan anarkis terhadap petugas keamanan, yang lebih menakutkan lagi para mahasisawa melakukan aksi bakar pos polisi dan merusak fasilitas publik lainnya. Hal semacam ini juga terjadi dijakarta tepat di daerah Salemba. Disana terjadi saling dorong antara mahasiswa dengan polisi yang kemudian berujung pada aksi anarki. Sampai-sampai kemudian mahasiswa melakukan aksi pembakaran mobil polisi yang berujung timbulnya korban jiwa karena polisi sudah terlanjur marah dengan para mahasiswa. Tidak hanya di Jakarta dan di Makassar aksi anarki yang dilakukan oleh mahasiswa juga terjadi disejumlah wilayah di Indonesia.
Sungguh ironis memang, ketika mahasiswa yang awalnya mempunyai tujuan mulia untuk menyampaikan aspirasi masyrakat malah berujung ricuh yang justru merugikan masyarakat.

Aksi kami, untukmu Negeri
Citra buruk sudah terlanjur merebak dimasyarakat terkait dengan aksi yang dilakukan mahasiswa. Akan tetapi ketika kita melihat lebih dalam ternyata tidak semua aksi yang dilakukan oleh mahasiswa berujung ricuh contohnya aksi yang dilakukan oleh mahasiswa Solo beberapa waktu yang lalu didepan kampus UNS. Mahasiswa solo hanya melakukan orasi dan teatrikal saja tanpa melakukan tindakan yang anarki. Banyak hal yang menyebabkan aksi mahasiswa menjdai anarki antara lain karena adanya provokasi dalam aksi yang mengakibatkan para mahasiswa terpancing emosinya untuk melakukan sesuatu yang anarki, selain itu juga karena aparat keamanan memperklakukan mahasiswa tidak seperti mahasiswa, banyak petugas keamanan yang memperlakukan mahasiswa seperti teroris / musuh sehingga merekaa melakukan tindakan yang berlebihan yang kemudian menimbulkan mahasiswa terpancing emosinya.
Wahai mahasiswa dan masyarakat Indonesia bukalah mata dan telinga bahwa kami melakukan aksi bukan karena kepentingan suatu kelompok semata, melainkan:
“kami beraksi atas nama penindasan”
“kami beraksi atas nama ketidak adilan”
“Kami beraksi atas nama kesengsaraan”
“kami beraksi atas nama kebenaran”
Kami beraksi, karena hanya itulah yang bisa kami berikan untukmu negri sebagai wujud bakti dan abdi kami padamu…… jangan salahkan kami ketika kami turun kejalan………..
HIDUP MAHASISWA…………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar